Breaking News
Loading...

Recent Post

Jumat, 30 September 2011
Video-video Haru Tentang Arti Kesetiaan

Video-video Haru Tentang Arti Kesetiaan




Siapa saja.....Apa saja....berhak memiliki rasa sayang. Rasa tersebut adalah anugerah. Namun suatu saat tak akan ada yang abadi. Termasuk rasa sayang itu. Rasa sayang menyentuh setiap yang bernafas, semua yang bernama makhluk hidup. Namun saat yang disayangi tak berdaya, terluka, atau harus hilang dihadapannya selamanya.....kisah haru biru selalu hadir disini, Kisah-kisah tentang arti Kesetiaan....

cekidot>>

1. Kisah Kesetiaan Seekor Kucing Turki dan Kekasihnya yang Tak Mungkin Abadi



2. Kisah Kesetiaan Burung Walet yang Berusaha Menolong Kekasihnya dan Setia Meski Ia Pergi.....Untuk Selamanya



3. Kisah Kesetiaan Seekor Anjing Dimana Sang Kekasih Tewas Tertabrak Kendaraan



4. Kisah Haru Dibalik Tsunami Jepang Dimana Seekor Anjing Berusaha Meminta Tolong Manusia Untuk Menolong Sesamanya




5. Kisah Kestiaan yang Mampu Mendorong Seseanjing Untuk Menolong Kekasihnya yang Ditabrak di Jalan Bebas Hambatan




Tentu ada KESETIAAN yang seharusnya lebih besar untuk seukuran Seorang Manusia.....^_^
Kesetiaan dalam artian Luas

Green Sahabatmu


Albert Einstein

Albert Einstein



Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan genius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.

Albert Einstein, Tokoh Abad Ini (Person of the Century)
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc²
 Source>>

" Quotes"


Mysterious Quote Pictures, Images and Photos


Einstein Quote Pictures, Images and Photos


Insanity quote. Pictures, Images and Photos


Einstein Pictures, Images and Photos


Einstein Quote Pictures, Images and Photos


Einstein Quote Pictures, Images and Photos


Einstein Quote Pictures, Images and Photos


Einstein quote 1 Pictures, Images and Photos


Einstein Quote Pictures, Images and Photos


quote Pictures, Images and Photos
Kamis, 29 September 2011
Garam, Danau dan Gelas

Garam, Danau dan Gelas



Suatu hari datang pemuda ke rumah Sang Kakek yang bijaksana. Pemuda ini hatinya sering tergolong mudah gelisah, panik, stress, dan gampang tersinggung. Ia datang untuk meminta nasehat sang kakek. Kakek itu pun dengan sangat antusias menerima dan mempersilahkannya untuk masuk. 

Setelah menceritakan seluruh keluh kesahnya, Sang Kakek masuk ke dapur kemudian keluar dengan membawa segelas air putih.Dengan mulut nyengir sambil sesekali melihat performance Sang Kakek, sehabis minum, 

Pemuda bertanya “Apakah air ini sarana untuk mengobati saya Kek ?
Memang ada apa Nak ? Tanya Kakek. 
Air ini asin sekali, jawab pemuda itu singkat. 
Kakek menjawab : yang bisa mengobati penyakitmu adalah dirimu sendiri, tapi kakek hanya akan bercerita kepadamu dengarkanlah. 

rumah di pinggir danau
Sang kakek menggandeng pemuda  ke halaman belakang rumahnya yang luas. Disana terdapat sebuah danau kecil yang airnya bening bersih. Sang kakek mendekati pinggir danau seraya melempar segenggam garam ke danau itu. Sang Kakek menciduk secangkir air dari danau itu, lalu menyuruh pemuda meminumnya.Tanpa berfikir panjang pemuda mengikuti perintah Sang kakek. 

Pemuda berkata “air yang sejuk dan segar”. 
Sang kakek menjelaskan, “Itulah perumpaan gelas dan danau ini wahai pemuda.” Garam yang aku taburkan adalah sebagai permasalahannya. Segenggam garam yang aku tabur lebih banyak dari garam yang aku taruh dalam gelas tadi. Tetapi kenapa air danau tidak terasa asin. 
Sang Kakek melanjutkan penjelasannya “karena perbedaan wadahnya”. Gelas yang kecil itu berpengaruh terhadap asinnya air didalamnya, sedang danau yang luas itu tak sanggup dipengaruhi oleh segenggam garam”. Masalah menjadi tidak berarti ketika hati yang kamu sediakan bisa seluas danau itu”. Syukur-syukur jika hatimu bisa luas seluas samudera. 
gelas aq


Hati setiap manusia pasti tidak jauh beda besarnya. Kira-kira sebesar genggaman tangan manusia. Tapi keluasan hati bisa melebihi luasnya samudera. lalu siapa yang bisa membuat hati itu bisa menjadi lapang dan luas ?Jawabnya, menurut Allah dalam QS 8.53 adalah manusia itu sendiri yang sanggup melakukannya. 
danau 7 warna
Hati yang luas adalah hati yang tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menjadi sumber penyakit hati. maka kita semua harus bisa mengenali hal2 buruk yang merugikan kesehatatan hati.lalu apa relevansinya dengan kelapangan dada. Dada yang menjadi wadah hati secara fisik perlu dibuat longgar dengan sering melakukan pernafasan panjang untuk memberi ruang oxigen mambantu kerja jantung memompa darah keseluruh tubuh. 

Hati perlu wadah yang luas agar manusia memiliki ruang yang leluasa menampung segala masalah. Di ruangan itu akan dilakukan  pemilahan serta memilih mana yang bermanfaat untuk dimasukkan hati dan mana yang dibuang dimasukkan ke sampah. Dengan lapang dada, tidak ada perasaan sempit menghadapi problem, karena seorang yang lapang justru akan melihat peluang diantara problem yang ada. 
Wallahu a’lam



Orang Pinggiran

Orang Pinggiran



Mata Hati ost. Orang Pinggiran
Ery Band


meski derita tak henti menerpa
badai kehidupan yang datang menerjang
ku takkan henti bertahan hingga nanti
derita si kecil menyayat hati
tangan yang lemah mencoba meraih
mungkin suratan jadi orang pinggiran
lihatlah dan bukalah mata hatimu
melihatnya lemah terluka
namun semangatnya takkan pernah pudar
hingga Tuhan kan berikan jalan
kala manusia tak lagi kuasa
bagai sebutir debu yang tak beradaya
lihatlah kini kita begitu rapuh
lihatlah dan bukalah mata hatimu
melihatnya lemah terluka
namun semangatnya takkan pernah pudar
hingga Tuhan kan berikan jalan
oooh lihatlah dan bukalah mata hatimu
melihatnya lemah terluka
namun semangatnya takkan pernah pudar
hingga Tuhan kan berikan jalan

a Friendship

a Friendship

My Great Web page



All about Friend


thoreau Pictures, Images and Photos















Source: Photobucket
Rabu, 28 September 2011
Kaum Hawa vs Kaum Bapak

Kaum Hawa vs Kaum Bapak




Kaum Hawa said;
ost. Kampung Hawa



Setiap kota punya ibu
tapi tak punya bapak

Setiap negara punya ibu
tapi tak punya bapak

Setiap tahun ada hari ibu
tak ada hari bapak

Surga di telapak kaki ibu
bukan di kaki bapak

itulah hebatnya
Kaum Hawa

bantahan;
Kaum Bapak


Setiap kota punya ibu
tapi yang mimpin bapak


Setiap negara punya ibu
yang mimpin tetap bapak


Setiap tahun ada hari ibu
tak bapak Hari banyak


Surga di telapak kaki ibu
yang masuk surga banya bapak


itulah hebatnya
Kaum Bapak

Green



Udin vs Siti

Udin vs Siti



Me-review Kegilaan Oknum Rakyat Indonesia


Udin Sedunia 

“ini lagu tentang sebuah nama..”
“kata orang udin nama kampungan”
“jadi lagu enak juga didengar”
“kalau gak percaya, simak dengan seksama”

“udin yang pertama, namanya Awaludin”
“udin yang suka di kamar, namanya Kamarudin”
“udin yang hidup di jalanan, namanya Jalaludin”
“udin penggembala, namanya Sapiudin”

“moooooo…”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang sering ke masjid, namanya Alimudin”
“Udin yang rajin berdoa, namanya Aminudin”
“Udin yang agak stress, namanya Sarapudin”
“Udin yang tidak stress, namanya Sadarudin”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang penjual nasi, namanya Nashirudin”
“Udin yang suka ke WC, namanya Tahirudin”
“Udin yang suka telepon, namanya Hapipudin”
“Udin yang jadi teroris, namanya!!!”
“Noordin M Top!”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang terakhir… namanya Akhirudin…”






Siti Sedunia





Selasa, 27 September 2011
Mutiara dari Kedalaman Laut

Mutiara dari Kedalaman Laut




Adolf  Hitler
 Adolf Hitler
1889-1895, bunuh diri
Kanselir Jerman kelahiran Austria, Pimpinan Nazi
Mengarang buku yang menjadi buku wajib pedoman belajar anak Jerman di masa itu, Mein Kamf
“Tujuan semua pendidikan adalah menemukan kesadaran bangsa yang menyeluruh dan naluriah”
“Hari ini Jerman adalah Negara kita, dan besok, seluruh dunia milik kita”


King Ferdinand I
Ferdinand I
1503-872, kelahiran spanyol
“Kalaupun dunia binasa, keadilan harus tetap ditegakkan”

Ford Mardox

Ford Mardox (ne’ Hueffer)
1873-1939, novelis Inggris
“Delapan puluh persen umat manusia adalah sekedar barang”

Pio Baroja
 Pio Baroja Y. Nessi
1872-1956, Penulis Spanyol
“Keingintahuan itu perlu untuk mengejutkan kehidupan”

(Tuesday, 27th Oct 2009. 10:55)
Kamar 5 lantai 3, Jakarta

Abraham Lincoln
 Abraham Lincoln
If we could first know where we are, and whiter we are tending, we could better judge what to do and how to do it"

Jikalau saya mempunysi waktu delapan jam untuk menebang sebuah pohon  maka akan saya gunakan waktu saya untuk mengasah parang saya dan satu jam kemudian barulah saya akan memotong pohon tadi”
Kamar 5 lantai 3, Jakarta
(wed, 4th Nov 2009. 12:57pm)

_____________________________
Posted by:
Green Sahabatmu

Fahruroji 
 1989-
"Kita punya mimpi, itulah mengapa kita melangkah sampai saat ini. Kita punya pilihan, itulah mengapa kita memilih yang terbaik. Kita punya harapan, itulah mengapa kita melihat dengan mata pelangi. Kita punya sahabat, itulah mengapa kita belajar satu hal penting bahwa ia adalah sesuatu yang sangat berharga" 

sahabat = kita

my own home, Palembang
Tue, 27 Sept 2011 ; 2:42 am



no image

Alone

ilustrasi

Hatiku masih disini
Meski bayangmu enggan tinggalkan
Kakiku masih meniti
Jalan ini
Meski suaramu
Tariaki aku
Panggil namaku
Dan memelas kembali
 Cukuplah sudah ku tinggalkan
Bayang-bayangku
Dibawah dirimu
Aku ingin berjalan sendiri
Meski di jalan sunyi ini
Walau tak ada teman disisi
Aku ingin sendiri
Tanpa bayangku
Juga kamu…

Kamar 5 Lantai 3, Jakarta
Wed, 10th Feb 2010 . 06:57am
no image

Belajar Disini

ilustrasi

Kau akan belajar disini
Bersama bintang, mentari
Bulan yang bersinar juga bumi
Kehidupan tak berubah
Dengan adanya kita
Kehidupan tak berubah
Hanya dengan kata
Dan juga
Bila kau hanya diam
Dan hanya terpaku sunyi
Hidup menghargai mereka
Yang bergerak
Berusaha
Dan memberi
Berlomba dan memahami
Hidup lebih berarti
Saat mereka mengerti
Arti hidup itu sendiri
Dan kehidupan adalah guru
guru yang menuliskan pelajaran
disetiap detiknya..
dan akan mengujimu
di waktu yang akan kau jalani
dengan pelajaran yang telah
ia beri..
berjalanlah bersama waktu
rasakan kersamaanmu
bersama bulan, bintang
mentari dan bumi..
karena kita, tidak sendiri…

Kamar 5 Lantai 3, Jakarta
Tue, 9th Feb 2010. 11:59pm
no image

Lubang Ketiga

ilustrasi

Dua mata ini
Memandang kabur  jalan
Dua penglihatan ini
Makin tak jelas memadang
Jalanku jalan peminum
Kekanan dan kekiri
Linglung
Jalanku jalan bingung
Bahkan tak mampu kaki ini
Ku ayun
Ku mulai berjalan berat
Dalam gelap berkelebat
Lebih hitam lebih pekat
Satu lubang kudapati
Dalam pandangan samar ini
Aku terjatuh kali ini
Lalu aku bangkit
Mencoba bangun untuk teruskan
Langkahku yang terkikis kelam
Lalu aku dapati di jalan ini
Lubang kedua itu, meski
Dalam pandangan kabur
Dan aku tersungkur..
Bersama harapan yang hampir terkubur
Dan..
Kali ini aku tetap teruskan langkah
Sampai batas entah
Meskih penuh peluh, penuh darah
Aku berjalan membunuh asa
Hingga datang lubang ketiga
Yang jelas kupandang
Dari enam penjuru arah
Aku tersenyum dalam pandangku
Sudah jelas kini jalanku
Tak akan jatuh tak akan tersungkur
Kucongkakkan mukaku
Kututup mataku
Kubusungkan dadaku
Dan berjalan..
Dalam tawaku..
Dan
          aku terjatuh

Kamar 5 Lantai 3, Jakarta
Tue, 9th Feb 2010 . 09:26pm

Hukum Hutan Ini

Hukum Hutan Ini

ilustrasi

Di hutan manusia
Hukum lebih brutal
Dari sekedar hukum rimba
Mereka bilang
Hukumnya  membela keadilan
Membela yang lemah
Membela segenap hak
Meweujudkan
Kebersamaan dan kesejahteraan
Pemimpin mereka tersenyumbangga
Duduk diatas leher-leher
Bertahtakan emas merah mengalir
Rakyat-rakyatnya juga
Tertawa bangga
Memuji-muji pembayarnya
Begitu bahagia mereka
Diatas layar kaca
Meski harus menangis lagi
Setelah layar tertutup kembali
Hukum di hutan ini
Milik singa-singa
Yang gonggongannya
Menggemparkan segenap jiwa
Milik tikus-tikus
Yang pandai berdrama
Di kolong-kolong
Maupun di kantor-kantor
Hukum disini
Murah
Silahkan beli meski dengan
Darah
Hukum disini mudah
Tinggal ada lembaran-lembaran
Palu dapat diatur sesuka

Kamar 5 lantai 3, Jakarta
Sat, 06th Feb 2010. 04:49pm
Kelinci Zaman Ini

Kelinci Zaman Ini

ilustrasi

dan…
kisah dunia si kancil dimulai
tari-tari masih bergemulai
bukan fobeo khayalan
juga bukan kisah dongengan
atau bualan..
si kancil begitu nyata
ia tertawa di pelupuk mata
dan kita tidur
jutaan timun tinggal tulangnya
kancil pun riang senangnya
perutnya membuncit kenyang
mulut besarnya
menguap timun-timun basah
ah…
seandainya kancil itu manusia
punya akal dan punya rasa
tentu ia tak seriang ini
tentu tangis anak pak tani
cukup membuatnya sadar
pak tani butuh timunnya
untuk menyuapi anaknya
yang beratus ribu jumlahnya
menderita
busung lapar menyiksa
bahkan kini
tanpa nyawa..
ah…
seandainya kancil punya hati
tentu ia kan lari saat dimaki
kemana telinga panjangnya
saat pak tani memakinya
dengan air mata
kemana mata besarnya
apakah dia tak melihat realita
pak tani menghujam sumpah serapah
untuknya…
Kini jerat-jerat baginya
Telah berkarat zaman
Umpan beracun
Kini dilalam lumut ketidak berdayaan
Kelinci kini makin riang
Berpestapora tanpa batas dan perasaan
Dan masih mencuri timun-timun
Dilahan-lahan
Karena kelinci
Bukan manusia…

Kamar 5 Lantai 3, jakarta
Sat, 06th Feb 2010. 01:29pm

Saat kerbau-kerbau mencoba membajak century
Hingga kini…

no image

Sedikit Harapku

ilustrasi

tak sejauh bukhori
yang lebih jauh dari mata memandang
ia terus berjalan
mungkin tak seharga mati
sparta dan tanahnya
yang bertameng darah
menampik massa dan amarah
juga mungkin bukan ceng ho
yang terus berlari
menembus ombak di ganas samudra
harapku sedikit
dan aku tahu
ada duri dan terjalnya batu
di tengah-tengah itu
aku ingin tetap berjalan
sekarang dan dan masa depan
di jalan ini…
sedikit harapku
itu…

Kamar 5 Lantai 3, Jakarta
Sat, 6th feb 2010. 05:50 am
no image

Mengenali Rasaku

ilustrasi

Mencoba mengenali
Rasaku dan rasa ini
Rasa yang hilang
Kala aku bersama yang lain
aku yang pergi
untuk sebuah sensasi
aku yang hilang,
sebelum engkau datang
sebelum aku kau ingatkan
dan sebelum kau teriakkan
tentang jalanku
yang adalah jurang di depanku
tentang nafasku
yang adalah sampah
adalah kelam
adalah simbol hitam
aku yang tersengal-sengal
lelah dengan nafas ini
lalu kau teriakkan itu..
dimana rasamu..
meski aku coba lagi
merasakan rasaku
yang dulu…

Kamar 5 Lantai 3, Jakarta
Fri,5th Feb 2010. 01:03pm
no image

Pundak Ini

ilustrasi

kuhirup senja pagi
yang menjalar ke sendi-sendi
langkahku kaku
pundakku lebam biru
aku bernafas dalam lelahku
terhimpit tombak waktu
tertusuk duri setiap mata
terbenam dalam jurang foya
mataku terpejam
entah kapan akan terbuka
entah kapan bicara
nafasku satu satu
pundakku masih lebam biru
ah…masih banyak beban
yang belum kuselesaikan

Kamar 5 Lantai 3, Jakarta
Fri, 5th Feb 2010. 06:29am
no image

Kesepian yang Mendalam

ilustrasi

mencari sisa udara
yang tak tinggalkan jejaknya
mencari seberkas sinar
yang kemilaunya memudar…
kemana aku berlari,
jika kakiku menafikan langkahnya
sendiri..
bagaimana mungkin
aku bermimpi, jika malam
sudah enggan menyelimuti…
aku dan sedu sedan ini
sendiri
tanpa teman
tanpa sedikit senyuman
huffs..
kesepian ini
begitu dalam..

Kamar 5 Lantai 3, Jakarta
Thu, 4th Feb 2010 ce. 10:59pm
Mencari Aku

Mencari Aku

ilustrasi

di lembah..
yang dulu kutemukan sayapku
di samudra yang dulu
aku selami dasar hatiku
di angkasa
yang aku letakkan kedua mata..
dan segenap yang ada..
adalah aku..
dan ada kisahku.
Namun semua mengembun
 Dan hanya kabut-kabut
Yang menutup
Memisah aku
Dan aku
Hingga saat aku mencari
Didasar mana hati ini
Di lautan mana diri ini
Di penjuru mana mata ini
Dan saat aku mencari diriku
Aku tak  ada..

Kamar 5 lantai 3, Jakarta
Wed, 20 Jan 2010. 01:30pm
Bercermin Diri

Bercermin Diri


Hari ini tepatnya
Saat orang-orang dalam surga
Euforia….
Surga fana penuh pemuja
Malam ini anak-anak berlari-lari kecil
Melompat bak mendapat uang
Melihat bintang-bintang
Meledak-ledak di bumi paruh purnama
Ah…
Dua ribu sembilan
Kini tak bernyawa lagi
Sedetik lalu ia matanya tertutup
Meninggalkan kita
Dan kisah ini
Juga meninggalkankita
Dengan sejuta tanya
Sejuta pilu
Dan kisah sendu sedan itu…
Namun anak zaman masih tersenyum
bibir rembulannya
ia gantungkan di setiap dada
ia massih mampu
untuk memikul satu abad lagi
meski sebelum itu
ia sudah mati
…lantas aku bercermin
Namun cermin pecahkan dirinya
Ku cari air di belanga
Air telah ternoda…
Lalu…
Kemanakah peradaban ini
Bercermin diri..
Jika semua hancurkan cerminnya
Kuharap di sudut-sudut
Masih ada pecahan kaca
Yang tersisa…

Kantor BEM, jakarta
Fri, 01 Januari 2010. 01:33 M

Ku gantungkan harapku, biarkan abadi bersamamu
Bintang….
Bersama Langit

Bersama Langit


Bersamamu damai yang ada
Dengan kicau burung melintas
Dengan kedalaman langit terpampang
Kau ajarkanku kejernihan hidup
Kau ajarkan bagaimana memahami
Tentang arti berbagi
Bagaimana mentari
Berbagi cita dengan sinarnya
Menghias dengan mega diufuk-ufuk
Dan kau terus ajarkan arti itu
Arti berbagi buatku
Meski awan terkadang menghalang
Antara aku dan kamu
Meski malam memisahkan
Duniaku dan duniamu
Tapi memandangmu
Adalah damaiku

Kamar 5 lantai 3, Jakarta
Sat , 26th Des 2009. 11:57am
Semilir Angin

Semilir Angin


Mengalir lembut
Membuka pikiran
Mengalir di sendu sedan hidup
Ia datang bak dari antah berantah
Menjadi raja impian
Ah…
Rakyat kini makin hina
Bahkan berharap pada angin
Yang mereka tak tahu rupanya
Mungkin terlalu miskin
Hingga untuk hal yang hina saja
Mereka memelas pinta
Tahukah sanak,
Dia datang melenakan
Seakan membuang segala asa
Membawamu kenegri mimpi
Negri surga fatamorgana
Sadarkah saudara,
Dia membawamu ke kedalaman mimpi
Pulas tanpa ada lagi wajah memelas
Hingga saat kau sadar
Kau telah terlempar dari atas pohon kelapa
Mereka membawa mu bermimpi
Lalu menjatuhkannya…

Kelas 1 a, Jakarta
Tue , 22th Des 2009. 05:18pm
Trigoras

Trigoras


Tiga sisi
Menguatkan
Member arti
Memberikan sedikit
Yang membawa sesuatu besar
Membawa manusia
Keperadaban
Namun..
Tiga sisi
Sekarang menjelma keburukan
Kelemahan
Dan sebuah perselingkuhan
Sebuah realita
Sebuah ironi
Dimana harga persatuan?
Akankah ia terbuang oleh
Zaman,..
Hari ini aku hadapi hari
Untuk hari-hari esok
Dan entah…


Kamar 5 lantai 3, Jakarta
Sun , 21th Des 2009. 06:54am
Back To Top